Minggu, 04 Januari 2015

Zzzzzzz

Waktunya sudah lebih dari saatnya
Keinginan pun sudah terbersit
Tapi ini lebih dari sekedar keinginan
Lebih dari sekedar memenuhi suatu keharusan
Ini memang sunnah Nabiku
Tapi ini juga bagian dari rejeki
Yang diberikan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya
Kepada-Nya sudah kupanjatkan segala doa
Kepada-Nya sudah kupasrahkan takdirku
Karena sungguh ilmuku tak mampu menakar mana yang terbaik
Andai bisa bicara "ingin"
Kuingin dia yang memulai harinya dengan tahajud
Yang menekuni subuh berjamaah
Kuingin dia yang berseri menjemput rejeki halalnya
Yang tak lelah membimbingku menggapai ilmu dunia dan akhirat
Yang tak lelah mendidik anak mungil kami nanti berjalan di kala magrib mencari 27 derajat


Kuingin dia yang masih menampakkan sisi manjanya ditengah lelahnya membimbing keluarga kami nanti
Dia yang bisa jadi suami yang bertanggung jawab
Pendidik yang lemah lembut
Hakim yang bijaksana
Teman yang setia


Bukan aku tak tau diri
Sungguh Allah pasti memberikan sesuatu sepantas apa yang umatnya butuhkan
Maka aku pun terus berusaha memperbaiki diri
Agar kelak, layak disandingkan dengan dia
Dia yang akan jadi satu-satunya yang sabar membimbingku
Dia yang dianugerahkan untukku
Dia yang dituliskan di Lauhul Mahfuz menjadi takdirku

Terinspirasi dari dua gambar diatas
Gambar diambil dari tweet Ustad Yusuf Mansur dan display picture seorang teman. Dari keduanya aku dapat banyak pelajaran. 

Bahwa hidup bukan selalu tentang aku.
Bahwa hidup bukan hanya tentang dunia.
Ibda' binafsik, bahwa semua perubahan harus dimulai dari diri sendiri.

Jumat, 02 Januari 2015

TV series memories

Cuaca yang lagi mendayu-dayu bikin pengen mengenang masa lalu. Berhubung lagi liburan panjang dan lagi ga punya rute holiday trip kemarin sempet ngubek-ngubek folder lama dan menemukan jejeran hasil download tv series jaman baheula. Dan memori melayang ke masa lalu... terus senyum-senyum sendiri inget beberapa tv series dan kejadian yang terjadi pada masa itu.

Berawal dari ingatan itu kepikiran untuk buat postingan yang ngereview TV series untuk sekedar mengenang masa lalu. Berikut beberapa TV series yang menurut gw nge-hits pada jamannya dan sanggup ngebuat gw stay tune mantengin episodenya tiap minggunya.

1. Gilmore girls

Serial ini dulu tayang di Trans tv setiap hari Minggu jam 11.30. Kisahnya tentang seorang ibu single mother yang punya seorang anak dengan nama sama Lorerai Gilmore. Untuk membedakan si anakdiberi nama panggilan Rory.Mereka tinggal di sebuah kota kecil yang penduduknya saling peduli satu sama lain. Kisah utamanya tentang kedekatan ibu dan anak yang hubungannya layaknya dua orang sahabat. Intriknya di warnai dengan ikut campurnya kakek nenek Rory yang berasal dari keluarga berada, kisah percintaan baik Rory maupun ibunya, dan kelakuan penduduk kotanya yang kadang ajaib. Yang paling diinget dari serial ini adalah pacarnya Rory yang ganteng namanya Dean. Hahaha...

2. Charmed


Kisahnya tentang Halliwell bersaudara yang punya special gift. Masing-masing punya kemampuan yang berbeda-beda. Kakak tertua Prudence Halliwell, mempunyai kekuatan telekinetika, yaitu memproyeksikan dirinya di tempat lain. Piper Halliwell putri kedua mempunyai kekuatan menghentikan sesuatu dan meledakkan sesuatu. Putri ketiga, Phoebe Halliwell mempunya kekuatan mengetahui masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Dia juga mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran orang lain. Yang terakhir saudara tiri dari ketiga kakak beradik ini adalah Paige Matthews. Dia memiliki kemampuan yang hampir sama dengan Prudence tetapi harus menyebutkan dahulu nama bendanya. Kekuatan lainnya adalah memindahkan orang lain bersama dirinya ke suatu tempat dan menyembuhkan orang yang dicintainya. Serial ini tayang di SCTV kamis malam sekitar pukul 22.30

3. Smallville


Smallville adalah nama desa tempat suami istri Kent yang menemukan Superman kecil ketika hujan meteor. Kisahnya bercerita tentang Superman saat masih remaja dan baru menginjak dewasa. Ketika pertama kali mulai menjadi jurnalis dan mengenali kekuatannya. Kisahnya diwarnai intrik percintaan superman muda dan juga beberapa orang yang mengancam kekuatan si superman muda ini. Serial ini ditayangkan di SCTV

4. Supernatural


Serial ini berkisah tentang dua kakak beradik yang berkeliling Amerika untuk menyelidiki peristiwa supernatural. Dalam perjalanannya mereka sering menemui makhluk-makhluk gaib. Serial ini tayang di Trans TV. Yang menarik dalam serial ini? Karena kembali ada Jared Padalecki. Si Dean dalam serial Gilmore Girls huehehehe...

5. Friends


Serial komedi situasi Amerika ini berkisah tentang enam orang sahabat Phoebe, Ross, Monica, Chandler, Rachel dan Joey yang tinggal di Manhattan, New York. Intriknya cerita kelakuan lucu enam orang tersebut. Tangis, tawa, pertengkaran, dan percintaan keenam sahabat ini yang mewarnai serial tv ini. Friends tayang di RCTI dan sekarang kembali ditayangkan di NET.



Well sekian serial tv yang menurut gw hits pada jamannya.
Ps: ... ketauan old schoolnya hahaha







Kamis, 01 Januari 2015

Memory Jogja #Part 3



Day 3 Jogja tour. Kita udah grasah-grusuh bangun pagi semuanya. Kali ini rutenya agak jauh soalnya keluar dari Jogja sdikit. Perginya pun memang sengaja ga mandi semuanya. Karena tujuan hari ini ke pantaaaai! Yeyeye lalala... Udah lah yah ga usah ditanya gimana aroma di dalem mobil =))

Pantai yang kita tuju namanya Indrayanti. Jaraknya sekitar 70 km dari Jogja ke arah Gunung kidul Wonosari melewati medan perbukitan dengan jalan yang berkelok-kelok. Dan juga perkebunan serta bukit karst.



Perjalan lumayan juga.  Makan waktu kurang lebih 3 jam dari Sleman. Sempet ga sabar pengen cepet sampe karena ga tahan nahan pipis. Tips: kalo kalian berangkat dari Jogja kota, pastikan udah selesai dengan urusan toilet. Karena rutenya yang melewati perbukitan dan jarang sekali permukiman, dan tidak ada SPBU, jadi ya.. kalo tiba-tiba pengen pipis harus bisa tahan sampai tiba di pantai.


Rute perjalanan ke Indrayanti yang cukup jauh terbayar ketika sampai disana. Hamparan pasir putih, ombak yang berkejaran. Langit biru. sampai disana tepat jam 12.00. Kebayang dong teriknya matahari pantai jam segitu.

Pemandangan indah yang menyambut kedatangan di Indrayanti


Pengelolaan pantainya sudah cukup baik. Ada restoran, ada toilet. Kalo yang tidak ikut bermain di pantai bisa duduk-duduk manis di pinggiran sambil menikmati es kelapa atau memesan makanan.
Awalnya sih masih duduk manis di pinggiran, mengingat sinar mataharinya yang luar biasa lagi ga malu-malu keluarnya. Tapi lama-lama kalo dipikir sayang yah perjalanan udah cukup jauh, ada pantai menggoda tapi cuma duduk manis.


And hiwigooo satu persatu mulai mlipir mendekati pantai. Inilah kami warga Jekardaah yang haus akan hiburan dan siap memuntahkan penat.

Itu sebenernya gw lagi diri di atas batu. Ketika ombaknya naik, keliatan sejajar sama daratan


Ini hampir kebawa ombak karena sebenernya ga bisa berenang, tapi malah diketawain -__-


Horeee mau nyeburr mau nyebuuur yeyeye lalala

Mari kita lupakan jurnal-jurnal dan segala macam tagihan hahaha


byuuuurrr


i'm happy!!!


Yoga, nanti ke Indrayanti lagi yah
And we have so much fun there. Kami adalah karyawan yang bekerja dengan rutinitas sama Senin-jumat. Jadi rasanya ketika keluar dari rutinitas, dapet waktu berlibur agak panjang dan bisa berkumpul dengan teman-teman, luar biasa senangnya. Momen langka dan berharga liburan kayak gini.

Well ini rute terakhir kami selama di Jogja. Setelah ini kembali ke Jakarta, kembali ke rutinitas. Sudah puas main. Sudah puas kuliner. Sudah kembali fresh.
Memory Jogja has done. Ketemu lagi yah dipostingan trip selanjutnya .

Tentang Pasangan

Postingan ini gw ambil dari  link berikut ini. Tentang Pasangan - shitlicious  Kata-katanya agak bikin mikir. Well, kalo menurut lu sendiri, pasangan yang bakalan awet itu yang kayak gimana?



Menurut lo, pasangan yang bakal awet itu yang kayak apa?

Yang banyak persamaan?
Yang banyak kecocokan?
Yang bisa menerima apa-adanya?
Yang bisa mengubah kita jadi orang yang lebih baik?

Kemarin gue lagi ngobrol-ngobrol sama Raditya Dika di sela-sela ngedit skenario film gue, Relationshit. Awalnya, gue nanya Radit, "Lo bakal nikah nggak sih, Bang?"




Pertanyaan itu membuat Radit melirik sinis ke arah gue. Mungkin di dalam hatinya dia mikir kalo gue beranggapan bahwa dia bisa bereproduksi dengan cara membelah diri. Lalu Radit menjawab, "Ya bakal nikah lah.."

"Emang abang udah dapet pasangan yang sempurna?" Gue mengernyitkan dahi.

"Ngapain nyari pasangan yang sempurna? Emang pasangan yang sempurna itu kayak apa sih?" Dia malah balik nanya sambil mengunyah kue cubit dan kue tetek yang baru dikasih sama OB kantor.

Gue menggaruk-garuk kepala seolah-olah di kulit kepala gue ada ulat bulu. "Ya yang punya banyak kesamaan minat, kesamaan tingkat kecerdasan, jadinya kalo ngobrol bisa nyambung mulu."

Radit tertawa mendengar jawaban gue. Lalu dia bilang, "Nggak perlu pasangan yang model begitu. Itu bukan jaminan lo bakal punya hubungan yang langgeng."

"Kok gak bisa? Bukannya kalo obrolan nyambung mulu artinya kita bakal ngerasa betah sama pasangan ya?!" Gue mencoba untuk menguatkan opini gue.

"Nggak ada jaminan kita bakal selalu betah dengan pasangan, Lit.. Karena kita ini manusia. Kita bisa bosan dengan apapun yang kita punya di dunia. Sekeren apapun itu."

Jawaban Radit bikin gue terdiam sesaat dan merenung. Selama ini gue mikir, untuk mendapatkan pasangan sempurna itu gue harus memiliki kriterianya dulu. Gue harus punya cetak biru pasangan seperti apa yang gue mau. Sehingga saat kriteria itu terpenuhi, gue bakal dapet pasangan yang sempurna. Tapi ternyata dengan mengaplikasikan teori itu, gue malah nggak dapet-dapet pasangan juga.

Terus Radit melanjutkan, "Hidup itu akan selalu berwarna. Akan ada banyak masalah yang bakal kita hadapi. Nah, nggak perlu kita tambah dengan pasangan yang sering ngajakin berantem. Cari pasangan yang kalem aja. Yang bisa menghormati apa yang kita suka. Pasangan yang punya level kecerdasan sama itu biasanya nggak selalu nyambung dan nyaman ngobrolnya, tapi malah akan sering berantem karena sama-sama ngerasa opininya benar."

Kalimat itu lagi-lagi nabok gue. Gue jadi inget zaman sekolah gue punya gebetan anak IPA. Tiap hari bukannya kita bisa ngobrol enak, tapi malah saling debat tentang teori siapa penemu bola lampu yang sebenarnya, Thomas Alva Edison atau Joseph Wilson Swan. Iya, dalam hubungan kami itu, akhirnya kami jarang ngomongin tentang pacaran itu sendiri. Tapi malah sering debatin teori-teori yang kami sukai.

Dari obrolan sama Radit itu, gue jadi bisa nyimpulin beberapa hal:

1. Bahwa pasangan yang sempurna itu bukan jaminan untuk mendapatkan hubungan yang bahagia. Justru pasangan yang sama-sama punya kekurangan itu bakal bisa menjalani hubungan dengan lancar karena mereka akan saling mencoba untuk melengkapi.

2. Kadang gue mikir, pasangan yang bakal bikin gue bahagia itu adalah pasangan yang sesuai kriteria. Tapi ternyata kalo cinta sudah bicara, pasangan itu bisa datang dari luar kriteria. Sial, ternyata bener kata orang-orang. Cinta itu nggak bisa dirumusin teori pastinya.

3. Seindah apapun pasangan kita, kalo setiap hari yang kita temui adalah dia, pastinya bakal ada rasa bosan juga. Gue jadi nyadar, nggak ada pertengkaran yang berawal dari ketidakcocokan, atau perbedaan. Pertengkaran dalam hubungan itu biasanya didorong oleh kebosanan.

Nggak percaya? Saat kita sedang dimabuk cinta, apakah kita akan mempermasalahkan perbedaan? TIDAK. Mau si gebetan bau ketek kek, jarang ganti kaos kaki kek, suka kentut dengan efek vibra kek, pasti bakal kita maklumi. Kenapa? Karena orang yang sedang dimabuk cinta itu toleransinya luar biasa. Sedangkan orang yang bosan sama pasangan, masalah-masalah kecil akan dijadikan keluhan dan tumbuhlah bibit pertengkaran.

Ditambah lagi, rasa bosan itu bisa menciptakan ilusi seakan-akan kita menemukan "orang-yang-lebih-baik" di tengah-tengah hubungan. Padahal, kalo akhirnya kita bubar sama pasangan lalu milih 'orang yang lebih baik" ini, nantinya juga bakal bosan lagi, lalu sadar bahwa orang itu adalah orang yang sama aja. Jadi, kalo udah nemu pasangan yang oke, jangan tergiur dengan ilusi "orang yang lebih baik". Karena faktanya, dia bukan lebih baik dari pasangan kita, cuma lebih baru aja.

Jadi, selama kita dengan pasangan selalu mampu untuk menjaga antusiasme dalam menjalani hubungan dan mampu melawan kebosanan, kita bakal merasa punya pasangan yang tepat, meski bukan pasangan yang sempurna, tapi itu adalah tipe pasangan yang paling kita butuhkan. 

Dan catatan terakhir gue tentang topik pasangan ini adalah, Bisa bikin banyak orang jatuh cinta di waktu yang sama itu hal biasa. Tapi bisa berkali-kali bikin jatuh cinta orang yang sama itu baru luar biasa.

Yap.. This is the end of the post. Semoga lo bisa mendapatkan pengertian baru tentang pasangan dari postingan ini. Btw, menurut lo, pasangan yang bakal awet itu yang kayak apa sih? Share di comment box ya!

Memory Jogja #Part 2

Oke kita lanjutin cerita-cerita soal trip ke Jogja.

Day 2 di Jogja sesuai perintah mas tour guide kita bangun pagi untuk ngejar tujuan. Pagi-pagi kita jalan kaki cari sarapan. Ga jauh dari rumahnya si mbah ada tempat makan yang rame banget karena biasa dijadiin tempat ngisi perut mahasiswa. Soto jadi pilihan. Lumayanlah rasanya dan harganya murah meriah. Oh iya. Setiap kali kita cari tempat makan, range harganya ga jauh-jauh dari kisaran Rp 10.000. Mas yossie emang paling jago nyari rumah makan murah meriah tapi maknyuss. Maklum... akamsi (anak kampung sini :-D ) Tapi gw ga bisa ngeshare tempatnya disini. Lupa foto-foto soalnya. Skip. Abis nyoto kita balik rumah si mbah langsung mandi cuss..

Tujuan berikutnya ternyata kita ke arah pasar Tempel. And you know what? Tujuannya bukan belanja belinji tapi, makaaaaan.. Iya tau, barusan gw cerita abis nyoto. Entah kenapa ini pergi lagi ke tempat makan. Warung makan kali ini letaknya nyempil di dalem pasar. Kalo yang bukan asli Jogja atau memang dikasih tau tempat ini mungkin agak susah untuk tau tempat ini. Letaknya bener-bener di dalem pasar tradisional. Warungnya warna ijo. Namanya warung brongkos Bu Padmo. Awalnya gw nolak untuk ikutan makan karena ngerasa masih full tapi tertarik karena promosi Mas Yossie yang bilang makanannya enak akhirnya ikutan makan juga. 

Brongkos itu sejenis makanan dengan bahan dasar daging-dagingan dicampur dengan kluwak. Biasanya makanan dengan campuran kluwak agak pait. Tapi brongkos Bu Padmo ini ga. Pinter dia ngeraciknya. Oh iya belakangan gw baru tau kalo ternyata warung brongkos Bu Padmo ini udah legendaris. Slain brongkos Bu Padmo menyajikan makanan lain. Tapi tetep yang juara ya brongkosnya. Makan di warung ini per orangnya ga lebih dari Rp 20.000. Kenyang, murah, enak, puas. Hahaha.. 

Penampakan warungnya kayak gini





Btw bapak yang disebelah bukan personil Jogja tour. Hayooo mirip siapa hayooo...
Bapak Gamawan Fauji ga sih.. heuheuheu...


Sudah kenyaang ready to the next trip.
Tujuan selanjutnya adalah Candi Borobudur. Ga afdol lah yah kalo ke Jogja ga ke Borobudur. Secara bule-bule aja banyak yang pengen kesitu, salah satu tujuh keajaiban dunia. Warisan budaya bangsa yang patut dilestarikan. Tsaaah...

Berikut gw share foto-fotonya







Pas di Borobudur sempet hujan. Karena kita ga bawa payung dan letak mobilnya jauh maka agak lumayan kebasahan juga. So, pulangnya nyari tukang baso buat ngangetin badan. Kali ini gw ga share tempat makan basonya dimana. Soalnya kali ini mengecewakan. Judulnya baso goreng. Tapi harusnya namanya baso batu. Basonya susaaah banget digigit. Bukannya dimakan hasilnya malah jadi bahan becandaan basonya hahaha...

Tampang setelah makan baso batu


Pulangnya kita mampir ke pusat oleh-oleh. It's shopping timeee. Tadinya kita mau langsung ke pabrik pembuatan bakpia. Tapi berhubung hujannya tambah deres, akhirnya kita belanja ke toko. Distributor dari bakpia yang kita cari. Rekomendasi dari Hilda. (jilbab ungu di foto dibawah ini). Rekomendasinya untuk bakpia Jogja yang enak itu yang nomer 25.



Kalo si bos mah ga usah ikutan belanja. Cukup ngeliatain. Tinggal bagian akhir yang ngeluarian dompet heuheu...

Naah kalo yang ini bagian seksi repot. Si mboknya hahaha...

Hari sudah malam. saatnya kembali ke Sleman. Ke omahe si mbah.
Hari ketiga di Jogja lanjut dipostingan berikutnya yah..

Pulang

Memaknai kata pulang, sejauh apapun perjalanan setiap orang, selalu ada tempat pulang yang dituju.
Pulang ke impiannya, pulang ke tujuan hidupnya, pulang kepada kerinduannya, pulang ke pertaubatannya.

Bagiku sendiri, pulang adalah  menuju Baitullah. Tempat menumpahkan kerinduan kepada sang Maha Pencipta. Tempat menumpahkan segala keluh kesah, mengucap syukur, dan merancang impian. Kerinduan menuju rumah-Nya. Dan dijamu oleh-Nya.

Semoga lauhul mahfuz menetapkan hal itu terjadi.

Aamiin


Memory Jogja #Part 1

Postingan kali ini gw mau share trip gw pas ke Jogja. Kali aja ada tips atau tempat yang bisa dijadiin acuan buat kalian. Perjalanan ini terjadi ketika menjelang pergantian tahun dari 2011 ke 2012. Awal mulanya dari hasil kongkow-kongkow teman-teman masa jaya (baca: SMA) yang ngebahas libur panjang di akhir tahun yang sayang kalo dilewatkan begitu saja. Maklum, kami sehari-hari udah sumpek nge-romusha jadi pegawai kantoran. Begitu liat tanggal merah dan hari kejepit matanya langsung ijooo ijooo royoo royoo...

Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya tanggal keberangkatan disepakati. Armada sudah ditetapkan. Itinerary sudah dibagikan. Tapi eng ing eeeng menjelang hari-H ada sedikit kendala. Temen gw yang dapat jatah in charge armada ternyata gagal dapetinnya. Mobil rental murah meriah yang udah kita incer ternyata keburu dipake duluan sama  orang lain. Well... setelah grasah grusuh akhirnya kita dapetin mobil penggantinya. Walaupun kondisinya jadi ga sesuai dengan ekspektasi kita. Harga rentalnya jadi lebih mahal, dan AC mobilnya sering ngadat.. but finally hiwigoooo kami berangkaaat... cuss!

Keberangkatan disepakati malam hari dengan ekspektasi sampai di Jogja besok paginya. Itu rencana awal. Pada kenyataannya kami sempet kejebak macet beberapa kali. Jadwal keberangkatan bertepatan dengan liburan akhir tahun. Keliatannya banyak orang Jakarta yang juga sepemikiran dengan kami. "Let's go far away from Jekardaaah!" Sempet berenti dulu di Bandung pas tengah malem untuk ngisi perut. Gw agak lupa nama tempatnya apa, yang pasti tempat itu all about purple.. which is my favourite coulour and i supposed to be so excited being there. Tapi kenyataannya... ga. Why? Pelayanannya sungguh mengecewakan. Kita pesen makanan ringan waktu itu, semacem batagor sama siomay. Tapi maaak dari mulai perut laper-kenyang-laper lagi itu makanan ga dateng-dateng. sampe akhirnya pada berkelana nyari makanan lain itu makanan ga juga dateng. Pas makanannya dateng kita udah pada ga selera makan. Jadi akhirnya banyak makanan terbuang percuma. Oh iya. Tempatnya di sekitaran Bandung. Jadi kalo kalian liat tempat makan yg ungu-ungu gitu dari tempat sampe makanannya.. better pass away daripada emosi jiwa nahan laper. Not recommend. Abis dari rumah makan itu kita ngelanjutin perjalanan. Menjelang pagi kita ada di seputaran jawa apa Tasik yah... lupa. Tiba-tiba mobil dikomandoin berenti. Kondisi darurat kayaknya. Dan ternyata salah satu personil Jogja tour jackpot saudara-saudara. Kayaknya karena telat makan tadi malem dan pas di rumah makan ungu itu makannya kacang-kacangan. Enter wind pun tak bisa dihindari. Tips untuk yang mau traveling jauh. Pastiin ga telat makan. Jangan sampe episode senang-senang jadi suram gara-gara kondisi badan kalian yang ga fit. Sementara nunggu temen kita nguras isi perutnya kita turun dan foto-fotooo... Keliatan  ga care gitu? Ga laaah. Kan kalo temen susah kita harus seneng. Kalo kita ikut susah nanti siapa yang ngehibur dia.. hahahaha... Ini gw share foto pas nungguin temen kita lagi jackpot. Gw kanan pake piyama. Keren yah, pagi-pagi piyamaan di kota orang hahaha.... Oh iya dari awal berangkat gw udah putusin untuk ga pake baju rapi-rapi. Berhubung kita berangkat juga udah malem dan isi mobilnya ya temen-temen kita juga makanya nyari pakaian senyaman mungkin. Udah kebayang bakalan berjam-jam di mobil soalnya (another tips).


Ini kondisi di mobil setelah acara jackpot. Yang jackpot, Gunandar, tertidur pulas. *pukpuk...


Perjalanan kemudian kita teruskan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, dan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama akhirnya kita berhenti lagi sebelum pada kelaperan. Daripada ada sesi jackpot kedua. Kali ini kita berenti di daerah Purwokerto. Ga terlalu tau sebenernya khasnya daerah sini apa, tau-tau rumah makan bebek yang kami singgahi. Gw sendiri ga suka bebek, makanya milih makan ayam. Jadi ga bisa rekomendasiin rasa bebeknya. Sepantauan gw sih semua makanan ludes disantap. Entah yah memang enak atau karena kelaperan heuheuheu...


Perjalanan kami lanjutin kembali. Dan akhirnya sampai di Jogja sore sekitar jam duaan. Molor dua belas jam dari perkiraan. Pyuuuyaah. Semua langsung tepar. Perjalanan kali ini tujuan penginapannya di daerah Sleman, di rumah si mbahnya salah satu personil Jogja tour. Gratis jo! Yes, budget sudah dibuat seminimalis mungkin. Udah dipikirin mateng-mateng gimana caranya kita bisa senang-senang dengan budget ringan (tips buat yang mau arrange tujuan wisata, bisa dipertimbangkan untuk ngajak akamsi, baca: anak kampung sini untuk menghemat biaya penginapan)

Penampakan omahe simbah kayak gini. Yang tengah itu Yoga, cucunya si mbah. Personil Jogja tour juga.

Pas sampe Jogja pas tanggal 31 Desember. Jadi pas malem taun baruan. Rencananya malemnya kita mau nongkrong di Alkid (alun-alun kidul). Abis istirahat masih sempet kongkow-kongkow sorenya di depan rumah.


Abis magrib, semua udah siap kita udah ready untuk dolan-dolan nang Jogja . Pas udah deket ke Alun-alun situasinya kayak gini.



Lalu lintas ke arah alun-alun ditutup saking padatnya. Seharusnya kalo masih pengen ke alun-alun masih bisa. Tapi ya..itu. Kendaraan harus stop sampe jarak yang cukup jauh untuk lanjut lagi dengan becak atau jalan kaki. Tipsnya untuk kalian yang pengen taun baruan diseputaran alun-alun kidul, kudu dari sore dateng kesana untuk menghindari traffic jam atau penutupan arus lalu lintas. Kalo kita akhirnya putusin untuk ganti tujuan. Alih-alih ke Alkid akhirnya kita menuju bukit bintang. Apa itu bukit bintang? Mbuh... nanti kita liat yah ketika sampai disana. Itinerary kami selama di Jogja sepenuhnya diserahkan ke Mas Yossie, satu lagi akamsi. Kalo yang ini  lahir dan besar di Jogja. Cuma nyari peruntungan di Jakarta bareng kita. Kalo Yoga dapet jatah in charge penginapan sebagai akamsi, Mas Yossie in charge jadi supir pribadi kami merangkap tour guide. Yup! Jakarta-Jogja-Jakarta by Mas Yossie. Muahahaha... tour murah meriahlah kali ini pokoknya.

Sebelum ke bukit bintang kita mampir dulu ke angkringan. Nyobain nasi kucing biar kayak anak-anak gahuuul Jogja. Makan puas, harga murah.

Yang pegang kamera itu Mas Yossie. Our tour guide and pilot.Hohoho...


Perut sudah kenyang langsung cuss bukit bintang. sampe disana ternyata kondisinya ga jauh beda sama lalu lintas ke Alun-alun. Akhirnya kita taro mobil dan putusin jalan kaki menucu bukit bintang. Sebelum jalan foto dulu sama Pak Pol sekalian titip mobil biar dijagain. Huehehehe...


Jalan menuju bukit bintang menanjak dan berkelok-kelok. Kayak jalanan mau ke puncak Bogor kurang lebih. Lumayan juga malem-malem jalan kaki agak jarak satu kilo. Tapi karena rame-rame dan hati syenaang ga berasa. sampai saat ini masih belum tau kenapa dinamain bukit Bintang. Tapi kalo liat dari penampakannya, kayaknya karena letaknya yang di dataran agak tinggi dan bisa liat langit dengan cukup jelas, makanya gampang liat bintang-bintang. Makanya dinamain bukit Bintang. Ya anggap aja begitu deh. Huehehehe...Ga ada yang spesial sih di bukit ini. Kecuali kerumunan orang yang ramai luar biasa yang ternyata naik ke atas untuk menyaksikan kembang api dari ketinggian biar lebih indah. Di kiri-kanan jalan ada gubuk-gubuk yang menyediakan makanan-makanan ringan, dan minuman hangat. Persis kayak gubuk-gubuk di Puncak Bogor. Karena kita dateng udah kemaleman, kita ga kebagian gubuk untuk disinggahi. Akhirnya kita luntang-lantung dipinggir jalan  sambil nungguin malam pergantian tahun. Selain ramai orang, ramai juga dengan motor yang lalu lalang dan berisik gak karuan. Jadi kondisinya yang datang menggunakan sepeda motor tetep naik dengan gunain motor.

Malam pergantian tahun pun tiba. Ledakan kembang api dan petasan dimana-mana. Meriah... semeriah raungan dari knalpot ribuan motor


Gambar diatas kemeriahan kembang api pada saat pergantian tahun.
Sedangkan gambar di bawah... yup me. Tepar mabok bau kanvas rem. Jumlah motor yang saingan sama jumlah manusia bikin motor-motor ga bisa jalan keman-mana. Sedangkan motor yang dari bawah terus berdatangan. Akhirnya kondisi di puncak tumpah ruah manusia campur motor yang meraung-raung ga karuan dan menimbulkan buangan yang bikin sesak napas. Udah ga tahan dengan kondisi tersebut tapi ga mungkin turun sendirian. Akhirnya pasrah nge-fly pake minyak kayu putih

Orang Jogja sedang senaaang


Karena ga dapet tempat buat makan akhirnya pulang dari bukit Bintang ujung-ujungnya cari minimarket karena kelaperan hahaha


Sekian dulu postingan Jogja tour..next gw terusin lagi jalan-jalan nang Jogja iki...